Memilih Calon Indukan Burung Perkutut Yang Baik

Memilih Calon Indukan Burung Perkutut Yang Baik. Burung Perkutut adalah salah satu dari burung berkicau yang sangat populer di Indonesia terutama di Pulau Jawa. Mendapatkan Burung Perkutut dengan kualitas baik tentu saja dimulai dari indukan yang baik dan berkualitas baik. Nah, bagaimana memilih dan mendapatkan indukan Burung Perkutut, berikut ini uraiannya.


Memilih Calon Indukan Burung Perkutut Yang Baik
Burung Perkutut dan Anaknya


Syarat utamanya adalah burung dapat dikembangbiakkan, dijinakkan atau dipelihara dalam waktu lama. Pejantan dipilih dari burung yang bersuara bagus dan sehat, berusaha memainkan irama yang baik, karena tujuan dari penangkaran Burung Perputut adalah untuk menghasilkan keturunan. yang suaranya sama atau mendekati suara induk jantan.

Mengetahui kualitas suara, perhatikan ciri fisik burung.Seberapa besar hubungan antara bentuk organ dengan kenyaringan suara?

Induk betina dapat dibedakan dari jantan dengan menyentuh atau melihat belalainya (tulang di bawah anus). Betina tidak memiliki nanah di dahinya, sedangkan jantan memiliki bedak putih.

Seekor indukan betina dipilih yang tubuhnya sehat, lembut dan cukup umur. Meskipun perkawinan dapat dimulai sejak usia 6 bulan, pemeliharaan paling baik dilakukan sekitar usia 10 bulan, karena peran sebagai seekor indukan betina lebih penting di usia tua, terutama saat merawat anaknya.

Untuk memiliki indukan yang baik, Anda perlu mengetahui ciri-ciri kedua calon penyu tersebut dengan baik. Jangan dipakai sembarangan dan jangan operasikan dengan enteng, karena mesin bisa mengecewakan, atau anakan yang dihasilkan berbeda dengan yang diharapkan.

Dari pasangan indukan yang baik dengan pengasuhan yang tepat, Anda dapat mengharapkan 4-6 anakan per tahun.

Burung Perkutut sebenarnya tidak memilih tempat bersarang, mereka membangun sarangnya di tempat wadah sarang berada. Sebagai aturan, sarangnya lebih cepat di luar ruangan daripada di dalam ruangan. Menjaga rumah di luar tidak cocok di tempat yang sering hujan. Memiliki sarang untuk menyimpan wadah dan bahan bersarang akan sangat membantu melindungi induk dan anak-anaknya dari paparan angin dingin dan kelembapan basah.

Di lokasi bersarang di mana wadah sarang berbentuk keranjang, struktur sarang sering cekung. Telur sarang ini sering tidak menetas karena anakan merasa tidak nyaman dan cepat lelah. Tapi jika rumah atau wadah kedalamannya dangkal atau datar, sehingga bentuk sarangnya rata. Di sarang datar ini, Burung Perkutut bisa beristirahat berjam-jam dan mengerami telurnya.
LihatTutupKomentar