Penangkaran Burung Branjangan


Seri Merek (1)
Kiat untuk akuisisi merek


Pranjangan memiliki penduduk yang mudah bertani di tanah kelahirannya. Tapi mudah ditangkap. Raptors masih memiliki pesona mereka dalam hiruk-pikuk bernyanyi. Selain memiliki suara yang khas yang dapat menirukan berbagai jenis burung (berbeda) dan mudah ditemukan, juga memiliki gaya yang menarik yaitu suka "melayang" saat bertemu dengan burung sejenis lainnya di arena kompetisi. Saat ini populasi Pranjangan masih cukup besar. Hal ini karena Pranjangan dapat menyebar dengan sangat mudah bahkan di daerah kering tanpa pohon peneduh.

Di antara burung-burung ini adalah burung tanah, yang dalam istilah asing adalah "bush larks", yang berarti burung kecil yang ceria. Makanan utama mereka terdiri dari sereal, beras, serangga dan pucuk tanaman muda. Ketika musim kawin tiba, dari Maret hingga September, dan periode puncaknya adalah dari Maret hingga Agustus, domba jantan kawin dengan sangat cepat dan bertelur hampir setiap bulan.

Di tanah kelahirannya, Pranjangan lebih menyukai tempat yang gersang, padang rumput, padang rumput, daerah berbatu dan perbukitan berpasir di daerah gersang atau semi gersang. Umumnya di Jawa, pada musim panen tebu dan kedelai, burung kicau selalu hadir dan bersarang di tempat yang kering dan berbatu. Kicauan mereka yang keras dan terkadang sikap arogan mereka menghibur para petani tebu.

Dingo batu ini berasal dari Asia dan Afrika. Pranjangan mudah tumbuh di Jawa, Irian Jaya, Kalimantan Selatan, dan Bali di Indonesia. Mirafra javanica adalah spesies burung yang populer di kalangan pengamat burung Indonesia.

Meskipun sekam tidak pernah menyusut di alam, perbanyakan di hutan buatan (captive area) tidaklah mudah. Karena kecoa mudah stres dan tidak mau berkembang biak jika orang menyentuh kandang atau area bersarang. Apalagi jika saat menetas ada orang asing yang tidak masuk ke dalam kandang, induknya bisa memecahkan telurnya.


Sumber: Kočika
LihatTutupKomentar